MENGAPA MENGHARGAI JADI MURAHAN DI TAHUN INI?

Desember 23, 2018

Photo by rawpixel on Unsplash
Di tahun ini, menjelang kembang api akan mulai dinyalakan pada langit malam, terbang, meledak di atas, dan hilang kemudian, kita semua bisa berbicara tentang banyak hal. Kita bisa bicara sepak bola dari tim antah berantah hingga piala dunia antar klub. Kita juga bisa bicara tentang drama Korea yang tak terhitung jumlahnya. Tapi, satu-satunya yang paling tak bisa dibicarakan di tahun ini adalah: menghargai.

Aku bahkan tak pernah tahu ini dimulai oleh apa atau karena apa. Seiring berjalannya waktu, seperti tanaman dewasa yang beranjak dari benih, saat ini, kita sudah menemukan kita yang tak menghargai. Apatis menguasai isi hati. Ada yang hilang di kepala dan di dada. Yang kita rasa tinggal rasa kita, tanpa peduli rasa yang bukan kita.

Jika aku A dan kau B, maka, seperti sudah digariskan dari awal, kita tak akan bertemu pada kesepemahaman. Kita akan saling membenturkan jidad-jidad kita. Beradu seperti banteng hanya untuk mencari siapa yang lebih di antara kita. Jika yang lebih itu bukan kita, maka kita tak merendah. Jika kita yang lebih, maka kita harus meninggikan sembari merendahkan yang bukan kita. Apanya yang indah dari hal seperti itu?

Mungkin kita sudah di titik dimana kau dan aku tak bisa lebih dari individu lagi. Jika kau jatuh, kau harus berdiri sendiri. Jika aku jatuh, tanganku tak akan memelas untuk meminta bantuanmu. Seluruh dunia diisi oleh individu-individu seperti itu. Dan sejak saat itu, jika hal itu terjadi, itulah yang disebut akhir.

Kita memang masih harus terus belajar lagi tentang kita tanpa melukai yang lain. Kita masih harus terus paham bahwa egoisme bisa menghancurkan banyak hal. Dan kita masih harus terus merendah, agar kita tahu tentang satu hal: di atas tanah adalah tanah. 

Aku memikirkan tentang hal kecil: dalam satu meja, jangan sampai kita lupa untuk tertawa dan tersenyum meski kita tahu bahwa kita berbeda.

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook